1 Samuel 15:1-3
Konteks1 Samuel 15:24-31
Konteks15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, c sebab telah kulangkahi d titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, e karena itu aku mengabulkan permintaan mereka. 15:25 Maka sekarang, ampunilah f kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN." 15:26 Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak g firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel." 15:27 Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah h Samuel, tetapi terkoyak. i 15:28 Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan j dari padamu jabatan raja k atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu. l 15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta m dan Ia tidak tahu menyesal; n sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal." 15:30 Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; o tetapi tunjukkanlah juga hormatmu p kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu." 15:31 Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud menyembah kepada TUHAN.
[15:2] 1 Full Life : MEMBALAS APA YANG DILAKUKAN ORANG AMALEK.
Nas : 1Sam 15:2
Suku Amalek (yaitu, keturunan Amalek) menjadi suku pertama yang menentang Allah dan bangsa Israel di padang gurun (Kel 17:8-13). Mereka melambangkan kuasa kejahatan dan perlawanan kepada Allah, umat-Nya, dan kebenaran-Nya. Tanggung jawab Saul ialah memusnahkan bangsa Amalek dan cara hidup mereka yang jahat (ayat 1Sam 15:3). Di bawah kedok semangat religius, Saul menolak untuk sepenuhnya menuruti perintah Allah mengenai bangsa Amalek sehingga kemudian ia ditolak sebagai raja oleh Allah (ayat 1Sam 15:18-23).
[15:3] 2 Full Life : BUNUHLAH SEMUANYA ... KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU.
Nas : 1Sam 15:3
Kejahatan, kekejaman, dan pemberontakan bangsa Amalek sudah demikian meluas sehingga penumpasan anak-anak yang menyusu adalah suatu tindakan kemurahan. Perhatikan bahwa karena hebatnya kefasikan umat manusia pada zaman Nuh, Allah dengan sedih mengambil keputusan untuk membinasakan semua orang termasuk anak-anak dan bayi-bayi (Kej 6:5-7). Di sini Allah juga memutuskan bahwa bangsa Amalek harus dimusnahkan. Lebih baik anak-anak Amalek mati ketika masih bayi daripada hidup di bawah pengaruh kebejatan dan kejahatan orang-tuanya.